Kejadian yang berturut-turut ini membuat dunia maya menjadi lebih panas. Para ilmuwan iklim berpendapat kalau peristiwa ini diakibatkan oleh pemanasan global. Para penganut teori konspirasi percaya kalau peristiwa ini diakibatkan oleh eksperimen rahasia pemerintah sejenis Chemtrail atau HAARP, sedangkan sebagian lainnya percaya kalau peristiwa ini adalah tanda-tanda akan terjadinya bencana di tahun 2011.
Jika hanya terjadi satu kali di satu lokasi, mungkin peristiwa ini tidak terlalu istimewa. Namun dalam waktu yang berdekatan terjadi 4 kali peristiwa kematian hewan dalam jumlah besar. Ini cukup menimbulkan tanda tanya. Apa yang sesungguhnya terjadi?
Penyebab pasti kematian lebih dari 1.000 (sumber lain menyebutkan 5.000) burung Blackbird sayap merah di Arkansas masih belum tuntas. Namun laporan pendahuluan yang berasal dari Laboratorium Arkansas Livestock and Poultry Commission menyebutkan kalau burung-burung Blackbird dari Beebe mati karena luka akibat benturan.
Keith Stephen, juru bicara Arkansas Game and Fish Commission, mengatakan kalau burung-burung itu menunjukkan bukti adanya luka berat di dada, gumpalan darah di rongga-rongga tubuh dan pendarahan internal yang cukup parah. Hatinya ditemukan dalam keadaan pucat yang mengindikasikan terjadinya kekurangan darah. Organ-organ tubuhnya tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit menular.
Dr.George Badley dari Arkansas Livestock dan Poultry Commission yang memeriksa sampel bangkai menambahkan kalau perut-perut burung itu dalam keadaan kosong. Artinya, kemungkinan keracunan makanan bisa dihilangkan.
Pada awalnya Dr.Badley percaya kalau sebuah badai mungkin telah menyebabkan burung-burung itu bertabrakan dan mati.
"Malam itu terjadi beberapa kali badai petir." Katanya. "Blackbird sayap merah biasa terbang berkelompok. Mungkin sebuah badai telah meghisap mereka dan petir kemudian ikut menyambar. Itu perkiraan saya."
Namun, Dr.Badley menarik teorinya setelah diketahui kalau badai hanya muncul di daerah itu sekitar 10 jam sebelum peristiwa jatuhnya burung-burung itu. Jadi sepertinya badai bukan penyebab kematian tersebut.
Kalau begitu apa yang menyebabkannya?
Setelah berita ini menyeruak, beberapa penduduk melaporkan kalau mereka mendengar suara keras sebelum burung-burung itu mulai berjatuhan. Berdasarkan laporan ini para peneliti menyimpulkan kalau suara keras itulah yang telah menyebabkan burung-burung itu mengalami disorientasi sehingga saling bertabrakan atau menabrak benda lainnya.
LeAnn White, peneliti lapangan dari National Wildlife Health Center di Wisconsin yang juga menerima sampel bangkai burung dari Arkansas mengatakan:
"Kamu terganggu, kamu mengalami disorientasi, lalu kamu berusaha menentukan posisi kamu. Kita sudah pernah melihat kejadian seperti ini sebelumnya. Ketika terjadi kabut tebal, burung-burung bisa menabrak menara atau kabel listrik."
Kalau begitu, suara keras apakah yang mungkin telah menyebabkan burung itu mengalami disorientasi?
Sepertinya para peneliti kebanyakan sepakat kalau suara keras itu berasal dari kembang api tahun baru.
Di Arkansas, para penduduk biasa menyalakan kembang api yang bernama "Cannon" pada malam tahun baru. Suara kembang api jenis ini lebih keras dibanding kembang api lainnya. Suara "Cannon" ini mungkin telah membuat takut burung-burung itu.
Karen Rowe, Ornitologis dari Arkansas Game and Fish Commission menjelaskan lebih lanjut:
"Untuk menghindari suara kembang api, kumpulan Blackbird itu mungkin telah terbang pada ketinggian atap rumah, bukan ketinggian pohon seperti biasanya. Burung jenis ini memiliki penglihatan yang buruk pada malam hari. Ini mungkin telah menyebabkan mereka menabrak benda-benda di sekitarnya."
Karen memperkirakan jumlah burung yang mati di Arkansas sekitar 3.000 ekor. Namun, ia juga tidak berani menyatakan kalau misteri itu telah terpecahkan. Menurutnya Laboratorium masih akan terus berusaha meneliti sampel bangkai untuk mencari penyebab lainnya.
Penjelasan ini sepertinya cukup masuk akal. Namun, peristiwa yang mirip kembali terjadi beberapa hari setelahnya dan peristiwa ini sepertinya tidak sesuai dengan teori kembang api.
Pada tanggal 3 Januari kemarin, sekitar 500 bangkai burung ditemukan di jalanan Louisiana. Kebanyakan burung yang mati adalah jenis Blackbird dan burung Jalak.
Jika burung-burung ini mati pada tanggal 3 Januari 2011, apakah mungkin mereka dikejutkan oleh suara kembang api tahun baru?
Seperti kata Karen, misteri ini belum sepenuhnya terpecahkan. Memang benar, penyebab kematian telah diketahui, namun senjata pembunuh belum ditemukan.
Selain Louisiana, peristiwa lain kembali terjadi. Setelah 100.000 ikan Drum Fish ditemukan mati di sungai di Arkansas, kali ini puluhan ikan dalam jumlah besar ditemukan mati di Chesapeake Bay, Maryland, pada tanggal 4 Januari 2011. Beberapa orang memperkirakan ikan yang mati berjumlah puluhan ribu. Namun berdasarkan laporan Baltimore sun, Maryland departement of Environment memperkirakan jumlah yang mati sekitar 2 juta ekor ikan.
Selain itu, di Brazil, lebih dari 15 ton ikan ditemukan mati di pantai Parana sejak hari kamis tanggal 30 Desember 2010. Sebagian nelayan bahkan memperkirakan jumlah ikan yang mati mencapai hingga 100 ton.
Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan perkiraan jumlah Drum Fish yang mati di Arkansas.
Ikan yang mati di Chesapeake Bay kebanyakan berasal dari jenis Menhayden, Spot dan Croakers. Sedangkan di Brazil kebanyakan berasal dari Sardine, Croaker dan Catfish. Pemerintah Brazil belum merilis laporan resmi mengenai penyebab kematian ikan-ikan ini.
Sedangkan juru Bicara dari Maryland Department of Environment (MDE) menyatakan kalau ikan-ikan di Chesapeake Bay mungkin mati akibat stres dengan air dingin.
Mereka juga mengutip peristiwa yang sama pada tahun 1976 yang membunuh sekitar 15 juta ekor ikan. Pada bulan Desember, suhu air di Chesapeake Bay memang bisa turun hingga 2 derajat celcius.
Penjelasan serupa juga diberikan untuk kematian 100.000 Drum Fish di Arkansas.
Dr. Andrew Goodwin dari University of Arkansas mengatakan kalau kematian ikan-ikan dalam jumlah besar cukup umum. Menurutnya perubahan lingkungan - seperti fluktuasi yang drastis antara cuaca panas dan dingin mungkin telah membuat ikan-ikan itu kaget dan mati. Ia percaya kalau kasus matinya burung-burung dan ikan di Arkansas tidak berhubungan sama sekali.
"Kesan pertama saya setelah melihat hanya satu jenis ikan yang mati adalah berhubungan dengan pengaruh lingkungan dan tidak berhubungan dengan racun. Yang mempengaruhinya kemungkinan adalah perubahan temperature. Kita mengalami cuaca yang dingin dan panas bergantian."
Namun, penjelasan ini juga masih belum menjawab satu misteri.
Misalnya dalam kasus Chesapeake Bay. Umumnya, selama bulan Desember, ikan-ikan di wilayah itu akan menghindari air dingin dengan berenang ke tempat yang airnya lebih hangat. Kali ini, entah mengapa ikan-ikan itu tidak melakukan hal itu.
Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?
Apakah hewan-hewan ini kuatir dengan masa depan mereka di tahun 2011 sehingga melakukan bunuh diri massal?
Untuk jawaban pastinya, mungkin kita harus menunggu lagi.
Jika hanya terjadi satu kali di satu lokasi, mungkin peristiwa ini tidak terlalu istimewa. Namun dalam waktu yang berdekatan terjadi 4 kali peristiwa kematian hewan dalam jumlah besar. Ini cukup menimbulkan tanda tanya. Apa yang sesungguhnya terjadi?
Penyebab pasti kematian lebih dari 1.000 (sumber lain menyebutkan 5.000) burung Blackbird sayap merah di Arkansas masih belum tuntas. Namun laporan pendahuluan yang berasal dari Laboratorium Arkansas Livestock and Poultry Commission menyebutkan kalau burung-burung Blackbird dari Beebe mati karena luka akibat benturan.
Keith Stephen, juru bicara Arkansas Game and Fish Commission, mengatakan kalau burung-burung itu menunjukkan bukti adanya luka berat di dada, gumpalan darah di rongga-rongga tubuh dan pendarahan internal yang cukup parah. Hatinya ditemukan dalam keadaan pucat yang mengindikasikan terjadinya kekurangan darah. Organ-organ tubuhnya tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit menular.
Dr.George Badley dari Arkansas Livestock dan Poultry Commission yang memeriksa sampel bangkai menambahkan kalau perut-perut burung itu dalam keadaan kosong. Artinya, kemungkinan keracunan makanan bisa dihilangkan.
Pada awalnya Dr.Badley percaya kalau sebuah badai mungkin telah menyebabkan burung-burung itu bertabrakan dan mati.
"Malam itu terjadi beberapa kali badai petir." Katanya. "Blackbird sayap merah biasa terbang berkelompok. Mungkin sebuah badai telah meghisap mereka dan petir kemudian ikut menyambar. Itu perkiraan saya."
Namun, Dr.Badley menarik teorinya setelah diketahui kalau badai hanya muncul di daerah itu sekitar 10 jam sebelum peristiwa jatuhnya burung-burung itu. Jadi sepertinya badai bukan penyebab kematian tersebut.
Kalau begitu apa yang menyebabkannya?
Setelah berita ini menyeruak, beberapa penduduk melaporkan kalau mereka mendengar suara keras sebelum burung-burung itu mulai berjatuhan. Berdasarkan laporan ini para peneliti menyimpulkan kalau suara keras itulah yang telah menyebabkan burung-burung itu mengalami disorientasi sehingga saling bertabrakan atau menabrak benda lainnya.
LeAnn White, peneliti lapangan dari National Wildlife Health Center di Wisconsin yang juga menerima sampel bangkai burung dari Arkansas mengatakan:
"Kamu terganggu, kamu mengalami disorientasi, lalu kamu berusaha menentukan posisi kamu. Kita sudah pernah melihat kejadian seperti ini sebelumnya. Ketika terjadi kabut tebal, burung-burung bisa menabrak menara atau kabel listrik."
Kalau begitu, suara keras apakah yang mungkin telah menyebabkan burung itu mengalami disorientasi?
Sepertinya para peneliti kebanyakan sepakat kalau suara keras itu berasal dari kembang api tahun baru.
Di Arkansas, para penduduk biasa menyalakan kembang api yang bernama "Cannon" pada malam tahun baru. Suara kembang api jenis ini lebih keras dibanding kembang api lainnya. Suara "Cannon" ini mungkin telah membuat takut burung-burung itu.
Karen Rowe, Ornitologis dari Arkansas Game and Fish Commission menjelaskan lebih lanjut:
"Untuk menghindari suara kembang api, kumpulan Blackbird itu mungkin telah terbang pada ketinggian atap rumah, bukan ketinggian pohon seperti biasanya. Burung jenis ini memiliki penglihatan yang buruk pada malam hari. Ini mungkin telah menyebabkan mereka menabrak benda-benda di sekitarnya."
Karen memperkirakan jumlah burung yang mati di Arkansas sekitar 3.000 ekor. Namun, ia juga tidak berani menyatakan kalau misteri itu telah terpecahkan. Menurutnya Laboratorium masih akan terus berusaha meneliti sampel bangkai untuk mencari penyebab lainnya.
Penjelasan ini sepertinya cukup masuk akal. Namun, peristiwa yang mirip kembali terjadi beberapa hari setelahnya dan peristiwa ini sepertinya tidak sesuai dengan teori kembang api.
Pada tanggal 3 Januari kemarin, sekitar 500 bangkai burung ditemukan di jalanan Louisiana. Kebanyakan burung yang mati adalah jenis Blackbird dan burung Jalak.
Jika burung-burung ini mati pada tanggal 3 Januari 2011, apakah mungkin mereka dikejutkan oleh suara kembang api tahun baru?
Seperti kata Karen, misteri ini belum sepenuhnya terpecahkan. Memang benar, penyebab kematian telah diketahui, namun senjata pembunuh belum ditemukan.
Selain Louisiana, peristiwa lain kembali terjadi. Setelah 100.000 ikan Drum Fish ditemukan mati di sungai di Arkansas, kali ini puluhan ikan dalam jumlah besar ditemukan mati di Chesapeake Bay, Maryland, pada tanggal 4 Januari 2011. Beberapa orang memperkirakan ikan yang mati berjumlah puluhan ribu. Namun berdasarkan laporan Baltimore sun, Maryland departement of Environment memperkirakan jumlah yang mati sekitar 2 juta ekor ikan.
Selain itu, di Brazil, lebih dari 15 ton ikan ditemukan mati di pantai Parana sejak hari kamis tanggal 30 Desember 2010. Sebagian nelayan bahkan memperkirakan jumlah ikan yang mati mencapai hingga 100 ton.
Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan perkiraan jumlah Drum Fish yang mati di Arkansas.
Ikan yang mati di Chesapeake Bay kebanyakan berasal dari jenis Menhayden, Spot dan Croakers. Sedangkan di Brazil kebanyakan berasal dari Sardine, Croaker dan Catfish. Pemerintah Brazil belum merilis laporan resmi mengenai penyebab kematian ikan-ikan ini.
Sedangkan juru Bicara dari Maryland Department of Environment (MDE) menyatakan kalau ikan-ikan di Chesapeake Bay mungkin mati akibat stres dengan air dingin.
Mereka juga mengutip peristiwa yang sama pada tahun 1976 yang membunuh sekitar 15 juta ekor ikan. Pada bulan Desember, suhu air di Chesapeake Bay memang bisa turun hingga 2 derajat celcius.
Penjelasan serupa juga diberikan untuk kematian 100.000 Drum Fish di Arkansas.
Dr. Andrew Goodwin dari University of Arkansas mengatakan kalau kematian ikan-ikan dalam jumlah besar cukup umum. Menurutnya perubahan lingkungan - seperti fluktuasi yang drastis antara cuaca panas dan dingin mungkin telah membuat ikan-ikan itu kaget dan mati. Ia percaya kalau kasus matinya burung-burung dan ikan di Arkansas tidak berhubungan sama sekali.
"Kesan pertama saya setelah melihat hanya satu jenis ikan yang mati adalah berhubungan dengan pengaruh lingkungan dan tidak berhubungan dengan racun. Yang mempengaruhinya kemungkinan adalah perubahan temperature. Kita mengalami cuaca yang dingin dan panas bergantian."
Namun, penjelasan ini juga masih belum menjawab satu misteri.
Misalnya dalam kasus Chesapeake Bay. Umumnya, selama bulan Desember, ikan-ikan di wilayah itu akan menghindari air dingin dengan berenang ke tempat yang airnya lebih hangat. Kali ini, entah mengapa ikan-ikan itu tidak melakukan hal itu.
Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?
Apakah hewan-hewan ini kuatir dengan masa depan mereka di tahun 2011 sehingga melakukan bunuh diri massal?
Untuk jawaban pastinya, mungkin kita harus menunggu lagi.
Sumber : xfile-enigma.blogspot.com
No comments:
Post a Comment