Business Insider baru-baru ini memberitakan beberapa pemilik tanah terluas didunia.Diketahui beberapa diantaranya adalah orang-orang ternama didunia.Salah satunya Ratu Inggris, yang memiliki sejumlah lahan di Kanada dan Australia. Juga miliarder Amerika Serikat (AS) Ted Turner dan keluarga Irving asal Kanada.
Berikut 10 pemilik lahan terluas di dunia :
1. Ratu Elizabeth II(Inggris)
Ratu Inggris ini tercatat memiliki tanah terluas di dunia, yakni seluas 6,6 miliar ha, termasuk Inggris, Irlandia Utara, Kanada, Australia, dan beberapa tempat lainnya. Yang tak kalah pentingnya adalah lahan di Falkland Islands.
Ratu Inggris ini tercatat memiliki tanah terluas di dunia, yakni seluas 6,6 miliar ha, termasuk Inggris, Irlandia Utara, Kanada, Australia, dan beberapa tempat lainnya. Yang tak kalah pentingnya adalah lahan di Falkland Islands.
Elizabeth II tercatat cukup lama mempertahankan gelar Kerajaan Persemakmuran Inggris.
2. Raja Abdullah (Arab Saudi)
Pewaris takhta Raja Fahd ini berhasil menduduki urutan kedua orang paling banyak memiliki lahan di dunia. Kerajaannya mengontrol penuh atas 830 ribu mil persegi lahan kaya minyak di Kerajaan Arab Saudi, dengan total produk domestik bruto (PDB) sekitar US$618 miliar pada tahun lalu.
Pewaris takhta Raja Fahd ini berhasil menduduki urutan kedua orang paling banyak memiliki lahan di dunia. Kerajaannya mengontrol penuh atas 830 ribu mil persegi lahan kaya minyak di Kerajaan Arab Saudi, dengan total produk domestik bruto (PDB) sekitar US$618 miliar pada tahun lalu.
3. Raja Bhumibhol (Thailand)
Ia tercatat memiliki lahan seluas 128 juta ha di Thailand, termasuk garis pantai wisata yang ramah dan kota-kota dengan ekonomi yang kuat.
Ia tercatat memiliki lahan seluas 128 juta ha di Thailand, termasuk garis pantai wisata yang ramah dan kota-kota dengan ekonomi yang kuat.
Bhumibhol menjadi Raja Thailand sejak 1950 atau 11 tahun setelah negara itu berubah nama dari Siam menjadi Thailand. Ia adalah raja terlama di Asia dan sangat populer di Thailand. Terbukti, desas-desus kesehatannya yang menurun menyebabkan goncangan pasar keuangan di Thailand pada 2009.
4. Sultan Qaboos (Oman)
Sultan ini menguasai gurun yang ditempati sebagian besar bangsa Oman, termasuk pelabuhan-pelabuhan di sepanjang Pantai Sur. Pelabuhan ini menjadi pintu masuk utama perdagangan di wilayah tersebut.
Sultan ini menguasai gurun yang ditempati sebagian besar bangsa Oman, termasuk pelabuhan-pelabuhan di sepanjang Pantai Sur. Pelabuhan ini menjadi pintu masuk utama perdagangan di wilayah tersebut.
Qaboos adalah penguasa Oman dan kepala militer di negara tersebut. Selain itu, ia adalah pemimpin yang dinilai negara tetangganya cukup kebarat-baratan.
5. Raja Abdullah II (Yordania)
Ia diketahui memiliki lahan sekitar 35.637 mil persegi dari Kerajaan Yordania, yang masuk dalam keanggotaan Liga Arab dan Organisasi Perdagangan Dunia.
Ia diketahui memiliki lahan sekitar 35.637 mil persegi dari Kerajaan Yordania, yang masuk dalam keanggotaan Liga Arab dan Organisasi Perdagangan Dunia.
Abdullah adalah penerus Raja Hussein yang sangat populer. Ia adalah generasi penerus Hussein, yang merupakan salah satu sekutu Amerika Serikat ‘paling setia’ di wilayah Timur Tengah. Saat ini, mereka juga sedang menghadapi realitas gejolak politik di kawasan Timur Tengah.
6. Emir (Kuwait)
Ia tercatat menguasai lahan seluas 4,4 juta ha, dari sekitar tujuh juta hektare yang ditempati bangsa Kuwait.
Ia tercatat menguasai lahan seluas 4,4 juta ha, dari sekitar tujuh juta hektare yang ditempati bangsa Kuwait.
Emir adalah pewaris tahta Kerajaan Kuwait yang berhasil menjalankan roda negara dengan baik. Namun, tidak semua tanah di Kuwait di bawah kendalinya. Sebab, sebagian dari lahannya berfungsi sebagai pangkalan militer Amerika.
7. Raja Swaziland Mswati
Raja di negara kecil Selatan Afrika ini memiliki lahan seluas 6.704 mil persegi di Swaziland.Negara itu tercatat sebagai salah satu “Monarki Absolute” terakhir di dunia. Sebab, Raja Mswati secara harfiah memiliki apa pun dari bangsa Afrika Selatan itu. Jadi, tidak ada hak atas tanah menurut hukum nasional negara tersebut yang tidak berada di bawah penguasaannya sebagai seorang raja.
Raja di negara kecil Selatan Afrika ini memiliki lahan seluas 6.704 mil persegi di Swaziland.Negara itu tercatat sebagai salah satu “Monarki Absolute” terakhir di dunia. Sebab, Raja Mswati secara harfiah memiliki apa pun dari bangsa Afrika Selatan itu. Jadi, tidak ada hak atas tanah menurut hukum nasional negara tersebut yang tidak berada di bawah penguasaannya sebagai seorang raja.
8. James,Arthur Dan John Irving
Keluarga Irving ini memiliki tanah seluas 3,6 juta ha di Maine, New Brunswick, dan Nova Scotia (provinsi di Kanada). Kepemilikan lahan yang sangat luas ini membuat mereka menjadi pemilik lahan terluas di negara bagian dan provinsi di Kanada.
Keluarga Irving ini memiliki tanah seluas 3,6 juta ha di Maine, New Brunswick, dan Nova Scotia (provinsi di Kanada). Kepemilikan lahan yang sangat luas ini membuat mereka menjadi pemilik lahan terluas di negara bagian dan provinsi di Kanada.
Sebagai ahli waris perusahaan JD Irving Group, tiga bersaudara Kanada ini juga mendapat warisan ribuan kilometer persegi lahan hutan yang hasilnya digunakan perusahaan sebagai bahan kertas dan bubur kertas yang merupakan bagian dari portofolio bisnis mereka yang sangat beragam.
9. Sheik Hamad Bin Khalifa (Qatar)
Sebagai seorang raja yang memimpin sebuah negara, ia dianggap memiliki tanah yang sangat luas di Qatar. Sheik Hamad diketahui memiliki lahan seluas 4.415 mil.
Sebagai seorang raja yang memimpin sebuah negara, ia dianggap memiliki tanah yang sangat luas di Qatar. Sheik Hamad diketahui memiliki lahan seluas 4.415 mil.
Sheik Hamad Bin Khalifa merupakan tokoh modernisasi di Qatar dan menjadi pemimpin di Timur Tengah yang disukai negara Barat sejak ia mengambil tahta kekuasaan pada 1995.
10. Ted Turner
Miliarder AS ini memiliki luas tanah mencapai dua juta hektare. Di Amerika, ia memiliki ribuan mil persegi lahan untuk berburu, tepatnya di Georgia dan Montana. Ia juga memiliki sekitar 11 ribu ha tanah di Patagonia, Argentina.
Sumber : www.i-berita.com
No comments:
Post a Comment